Sekilas coba saya jelaskan dimana letak perbedaan antara transaksi RTGS (Real Time Gross Settlement) dan SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia). 2 jenis transaksi tersebut sering kita dengar apalagi jika kita memang sering menggunakan transaksi melalui transfer. Adapun perbedaan dari 2 transaksi tersebut dapat dilihat dari : Jumlah uang yang di transaksikan : Jumlah uang yang ditransaksikan untuk RTGS adalah di atas 100 juta, sedangkan untuk SKNBI maksimal adalah 500 juta Proses settlement : Untuk RTGS dilakukan saat itu juga (Real Time) selama masih masuk jam kerja, sedangkan untuk SKNBI proses transfer dilakukan sebanyak 5 kali di jam 09.00, 11.00, 13.00, 15.00, dan 16.30. Biaya transaksi : Silahkan lihat gambar di samping Waktu Proses Transfer : Untuk RTGS dana diterima nasabah maksimal 2 jam sejak perintah transfer dari nasabah pengirim di terima oleh bank sedangkan SKNBI untuk Bank pengirim, mengirim perintah transfer kepada bank penerima paling lama 2 jam sej...
Mendidik anak bukan lah hal mudah tetapi seharusnya tidak sulit. Yang paling mudah berkaca pada diri sendiri. Kita bisa menerawang ke masa lalu kita, dengan bekal pengetahuan kita akan hal baik dan buruk, dikondisikan dengan kemampuan anak kita. Saat ini hal yang paling menantang saya adalah membiasakan anak untuk menyukai belajar apapun itu bentuknya.
Di bidang akademis, dulu saya tipe anak yang tidak menyukai yang namanya belajar, saya belajar jika ada ujian atau ulangan saja, itupun kalau tidak malas hehe. Sekarang mengaca pada kejadian masa lalu apakah belajar dadakan seperti itu baik atau salah ya ?. Jawabannya : belajar seperti itu tidak tepat, mengapa ? saat menghadapi ujian atau ulangan mungkin kita bisa menjawab semua pertanyaan dan mendapatkan nilai bagus, tapi dampaknya hanya sementara, satu atau dua hari setelah ujian, apa yang kita pelajari tidak berbekas hehe...
Sementara ini, pada anak pertama saya, saya coba membiasakan membaca minimal satu hari 1 sampai dengan 4 halaman buku. tetapi dilakukan setiap hari, tujuannya adalah memberikan kesadaran bahwa belajar itu tidak berat selama dilakukan rutin setiap hari, harapannya anak biasa membaca dan hasilnya membekas di otak anak.
Pada awalnya anak saya mau membaca jika disuruh saja, lama kelamaan, setelah saya pulang kerja, dia sudah menyambut di depan pintu dan dengan bangganya dia bercerita kalau hari ini dia sudah membaca he...he..., Jadinya sepulang kerja yang pada awalnya saya mengawasi anak untuk membaca, saat ini hanya melakukan tes-tes kecil untuk membuktikan kalau dia benar-benar sudah membaca.
Sejauh ini saya bersyukur ada perkembangan pada anak yang awalnya harus di awasi untuk membaca, sekarang sudah muncul kesadaran untuk membaca tanpa harus di awasi atau di ingatkan.
Tugas selanjutnya mungkin lebih berat, sementara ini anak saya baru bisa menjalankan kewajibannya untuk membaca, tahapan selanjutnya adalah bagaimana anak saya ini memang benar-benar menyukai membaca bukan sekedar kewajiban. Harapannya setelah step by step ini dia lalui, hasil akhirnya adalah nilai yang baik yang bisa dia peroleh dalam pelajaran membaca.
Menurut saya, point terpenting untuk memacu keberhasilan anak bukan lah nilai yang baik, itu hanya hasil dari proses si anak untuk melalui proses step by step, hari per hari dia belajar. Tapi jangan lupa, tetap berikan dia hadiah meskipun itu hanya pujian, pun jika si anak tidak mendapat nilai bagus, tidak usah di cela, kita bantu dia mencari dimana kesalahannya agar selanjutnya kesalahan tersebut tidak terulang.
Anak saya ini sekarang sudah 6 tahun, namun sayang sampai dengan saat ini saya belum bisa melihat potensi atau bakat apa yang ada di dalam dirinya, mungkin suatu saat saya bisa melihat hal tersebut. Masih sulit untuk saya ke mana dia ingin melangkah. Tapi paling tidak, saya berusaha selalu ada di depan, belakang, samping dirinya untuk mengingatkan dan meluruskan saja. Sejatinya anak memiliki pilhan sendiri dan memiliki hak untuk berjalan sesuai dengan keinginan nya sendiri. Fungsi kita sebagai orang tua ialah pembimbing mereka.
Comments
Post a Comment