Bedah buka : The 3rd Alternative (Stephen R. Covey) Skip to main content

Perbedaan Sistem BI-RTGS dan SKNBI

Sekilas coba saya jelaskan dimana letak perbedaan antara transaksi RTGS (Real Time Gross Settlement) dan SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia). 2 jenis transaksi tersebut sering kita dengar apalagi jika kita memang sering menggunakan transaksi melalui transfer. Adapun perbedaan dari 2 transaksi tersebut dapat dilihat dari : Jumlah uang yang di transaksikan : Jumlah uang yang ditransaksikan untuk RTGS adalah di atas 100 juta, sedangkan untuk SKNBI maksimal adalah 500 juta Proses settlement : Untuk RTGS dilakukan saat itu juga (Real Time) selama masih masuk jam kerja, sedangkan untuk SKNBI proses transfer dilakukan sebanyak 5 kali di jam 09.00, 11.00, 13.00, 15.00, dan 16.30. Biaya transaksi : Silahkan lihat gambar di samping Waktu Proses Transfer : Untuk RTGS dana diterima nasabah maksimal 2 jam sejak perintah transfer dari nasabah pengirim di terima oleh bank sedangkan SKNBI untuk Bank pengirim, mengirim perintah transfer kepada bank penerima paling lama 2 jam sej...

Bedah buka : The 3rd Alternative (Stephen R. Covey)

The 3rd alternative ini ditulis Dr. Stephen R. Covey, yang mendedikasikan kehidupannya untuk menunjukan ke semua orang untuk bisa mengendalikan nasib nya sendiri melalui pemahaman-pemahan atas permasalahan yang mendalam.

Pada bab 1 di buku ini menjelaskan bahwa kita suatu saat akan berhenti di titik transisi antara masa lalu dan masa depan, titik dimana seseorang harus merubah cara berfikirnya secara radikal agar mampu memahami masalah yang sedang di hadapinya. Di titik ini lah kita akan menentukan sikap untuk melakukan sesuatu atau cara yang baru untuk menyelesaikan masalah, atau menyerah dan berkompromi menerima masalah tersebut tapi kita tidak merasa nyaman melakukannya.

Pada bab ke 2, Dr. Stephen R. Covey mengajak kita untuk memahami tentang alternatif ke 3. Dimana alternatif ke tiga  ini bisa muncul apabila kita semua bisa keluar dari pola pikir yang sudah lama tertanam yang sebetul nya hal itu lah yang menyebabkan pola konflik terjadi, di bukunya beliau memberi contoh beberapa hal salah satu contohnya : seorang pecinta alam yang menginginkan hutan tetap lestari dan seorang developer yang ingin mengembangkan hutan, dalam posisi apapun, pecinta alam akan mempertahankan kelestarian alam, sedangkan developer tetap meyakinkan kalau hutan tetap bisa dikembangkan agar lebih bermanfaat, selama pecinta alam dan developer tidak mau keluar dari pola pikir yang mereka buat, selama itu pun potensi konflik akan terjadi. Di bab ini di jelaskan bagaimana alternatif ke 3 bisa muncul, bukan kompromi, tapi benar-benar alternatif baru yang menggabungkan pola pikir pecinta alam dan developer. Hal ini bisa tercapai jika kita bisa memahami 3 faktor berikut :
  1. Prinsip Sinergi
  2. Paradigma Sinergi
  3. Proses Sinergi

Prinsip dasar sinergi

Pada sub ini dijelaskan prinsip dasar sinergi adalah tidak ada pola pikirmu atau pola pikirku yang ada adalah pola pikir ketiga sebagai solusi atau cara pandang baru. Jika masing-masing tidak mampu melepaskan pola pikir pribadi maka yang muncul hanya ada saya harus menyerang atau mundur, fakta ini hanya akan menimbulkan konflik yang terus menerus. Bahkan tanpa di sadari akan ada kelompok yang di korbankan kelompok ini adalah kelompok yang tidak memihak si kalah dan si menang mereka hanya mampu berkompromi dengan konflik yang terjadi dan berharap kompromi itu mampu membawa mereka ke sesuatu yang lebih baik.Jadi pada intinya prinsip dasar sinergi ini bisa kita raih jika masing-masing dari kita mampu melepaskan pola pikir lama, kemudian secara penuh kesadaran menggali solusi lain yang hasilnya jauh lebih baik daripada kita mempertahankan pola pikir lama.

Paradigma Sinergi

Tujuan akhir dari paradigma sinergi ini adalah solusi alternatif ke 3 yang di dapat dari hasil saya bersinergi dengan anda. Untuk mencapai tahap ini, Dr. Stephan R. Covey membagi menjadi beberapa tahapan :
  • Saya melihat diri saya : Ini adalah tahap dimana kita benar-benar mengerti semua hal tentang diri saya, motif saya, untuk kemudian membuka diri kepada anda dengan cara memposisikan anda sebagai manusia yang sama seperti saya memiliki pemikiran, sikap, perilaku juga.
  • Saya melihat diri anda : Proses ini adalah proses memahami bahwa anda adalah manusia bukan melihat anda sebagai sekelompok atau bagian dari sesuatu yang memiliki pola pikir berbeda dengan saya, dengan cara ini diharapkan kita mampu menghormati anda sebagai manusia yang berdiri sendiri, sehingga muncul rasa hormat yang tulus bukan pura-pura. Dengan paradigma ini, kita sadar bahwa anda adalah "PELUANG" untuk mencapai alternatif ke 3 bukan sebagai hambatan untuk mencari solusi siapa yang paling benar tapi tambahan data agar kita mampu mencapai solusi alternatif yang jauh lebih baik.
  • Saya menyelidiki anda : Paradigma ini adalah proses memahami perbedaan pendapat bukan menghindarinya atau menolak keberadaan nya. Di tahap ini adalah tahap dimana kita mampu merasakan apa yang anda rasakan, dengan begitu kita bisa mengerti pola pikir anda yang belum bisa saya tangkap. Proses merasakan ini bukan berarti nantinya malah kita menjadi kompromi dengan anda, tapi apa yang saya dapat saat saya mendengarkan anda bisa menjadikan tambahan fakta untuk mencari solusi alternatif ke 3.
  • Saya bersinergi dengan anda : Berbeda dengan pola pikir saling serang, yang pada akhirnya hanya menghasilkan solusi kompromi, dengan sinergi anda akan mendapatkan solusi yang jauh lebih baik daripada kompromi karena di dalamnya ada proses penggabungan ide-ide yang ada dari hasil menyelidiki saya, saya melihat anda dan saya menyelidiki anda. Alih-alih membuktikan pola pikir saya adalah yang terbaik dan pola pikir anda yang terburuk, pola pikir empati hakikatnya akan menghilangkan cara pandang konfrontasi, Pola pikir empati akan menggabungkan cara pandang saya, cara pandang anda, dan memperoleh solusi alternatif hasil penggabungan pola pikir saya dan anda.

Proses Sinergi

Untuk lebih memudahkan memahami bagaimana sebuah sinergi bisa dicapai, Dr. Stephan. R Covey membuat langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Ajukan Pertanyaan Alternatif ke - 3 : Bagaiman bisa, ajakan bekerjasama diajukan di tengah-tengah konflik yang terjadi ? disinilah tahap "Saya menyelidiki anda " sangat berperan, Pada saat konflik terjadi, saat itu adalah saat yang paling tepat untuk kita mengetahui, memahami apa yang saya inginkan dan apa yang anda inginkan, kemudian berempati lah agar pemahan kita akan orang lain semakin dalam dan muncul peluang baru untuk menambah data kita mencapai alternatif ke 3.
  2. Definisikan Kriteria Kesuksesan : Pada tahap ini, ketika saya dan anda sudah sepakat menemukan apa yang paling menguntungkan untuk anda dan saya, tanpa kita sadari, kita sudah membangun kesepaktan kerjasama antara pihak yang sedang melakukan konfrontasi, yang awal nya saring serang mempertahankan pola pikir masing-masing, sepertinya setalah sampai pada tahap ini, saya dan anda mulai bekerjasama menemukan jalan untuk menemukan alternatif ke 3.
  3. Ciptakan Alternatif ke 3 : Bukan hal yang sulit untuk menemukan solusi alternatif ke 3 jika anda dan saya sudah menemukan kesepakatan dalam hal mendifinisikan kesuksesan, karena hati dan pola fikir kita sudah menyatu, maka akan dengan mudah kita melihat alternatif apa yang akan kita capai bersama.
  4. Tiba di Sinergi : Agak sulit untuk menjelaskan apakah saya dan anda sudah sampai di sinergi. Tetapi menurut Dr. Stephen. R Covey, kita sudah sampai di sinergi jika anda, saya dan yang lain merasakan aura kebahagian yang awalnya penuh dengan ketegangan dan konflik, semua mulai bisa merasakan kehangatan karena semua bisa merasakan kalau kita telah menemukan sesuatu yang akan membawa, anda, saya dan kita semua ke suatu arah yang lebih baik.

Hambatan pada proses sinergi

Pada bab ini, Dr. Stephan. R Covey menjelaskan selama proses pencarian alternatif ke 3, banyak hal akan terjadi yang akan menghambat proses-proses tersebut. Hal terbesar yang menghambat sebenarnya datang dari diri kita sendiri, pola fikir pribadi, pola pikir menyerang untuk menang atau mengalah lah faktor terpenting penyebab gagal nya proses pencarian alternatif ke 3, karena pola fikir ini lah sinergi antara anda, saya dan kita tidak terbentuk yang timbul hanya konflik terus menerus tanpa solusi, bahkan solusi tertinggi yang bisa kita dapatkan hanya lah kompromi. Meskipun tidak semua kompromi buruk, akan tetapi solusi yang didapat hanyalah, sebagian saja bisa di raih. Artinya jika solusi yang di ambil adalah kompromi, jika di hitung anda 1 dan saya 1, kompromi tidak menghasilkan 2, tapi bisa saja 1/3, 1/4, 1/2 ataupun lebih buruk. Hal ini terjadi karena ada yang harus dikorbankan jika kompromi menjadi pilihan kita. Lalu apa yang harus kita lakukan agar mendapatkan solusi yang lebih baik ?

Berfikir menang - menang sebagai pondasi

Itulah yang harus dilakukan, pada saat terjadi konflik, hal pertama yang harus dilakukan adalah anda harus berfikir menang - menang terlebih dahulu, tapi ini saja tidak cukup, selanjutnya anda harus berada di tahap, saya melihat diri saya, saya melihat diri anda, saya menyelidiki anda, saya bersinergi dengan anda, dengan begitu, semua perbedaan bisa kita lihat, kita pelajari, jadikan peluang untuk mencari solusi terbaik jauh dari pola fikir saya, pola pikir anda yang ada hanya alternatif baru untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.

Kekuatan Sinergi

Pada perkembangannya kekuatan sinergi ini sangat dibutuhkan dalam segi aspek kehidupan, bahkan akan sangat berguna jika kita bisa memanfaatkan kekuatan sinergi bahkan dengan orang-orang yang berlatar belakang beda sekalipun. Kekuatan mendengar mampu membawa kita ke level penemuan solusi ke tiga. Salah satu contoh adalah perusahaan LEGO yang memanfaatkan kekuatan sinergi dari para konsumennya, Lego menciptakan software yang bisa digunakan semua pelanggannya di seluruh dunia, agar Lego tahu, apa sebenarnya yang diinginkan konsumen, lewat sofware ini, sebelum menciptakan LEGO, mereka melakukan riset atas apa saja yang di buat konsumen untuk menciptakan mainan yang benar-benar di inginkan konsumen.

Kesimpulan

Inilah bagian yang paling menarik dan menantang untuk kita, bagian implementasi pada kehidupan yang sederhana saja dari diri kita, Alternatif ke 3 ini seperti di contohkan di dalam buku THE 3rd ALTERNATIVE, mampu menembus segala segi kehidupan. dengan syarat :
  1. Pikirkan menang-menang
  2. Dengarkan, berempati, bersinergi
  3. Cari solusi kemenangan bersama
  4. Temukan alternatif ke 3.
Demikianlah sekelumit pemahaman saya terhadap buku ini, selanjutnya terserah kita ingin faham sebatas teoritis atau mengimplementasikan pengetahuan anda di kehidupan nyata. Selamat mencoba.

Next (Rahasia Inovasi Steve Jobs)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perbedaan Sistem BI-RTGS dan SKNBI

Sekilas coba saya jelaskan dimana letak perbedaan antara transaksi RTGS (Real Time Gross Settlement) dan SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia). 2 jenis transaksi tersebut sering kita dengar apalagi jika kita memang sering menggunakan transaksi melalui transfer. Adapun perbedaan dari 2 transaksi tersebut dapat dilihat dari : Jumlah uang yang di transaksikan : Jumlah uang yang ditransaksikan untuk RTGS adalah di atas 100 juta, sedangkan untuk SKNBI maksimal adalah 500 juta Proses settlement : Untuk RTGS dilakukan saat itu juga (Real Time) selama masih masuk jam kerja, sedangkan untuk SKNBI proses transfer dilakukan sebanyak 5 kali di jam 09.00, 11.00, 13.00, 15.00, dan 16.30. Biaya transaksi : Silahkan lihat gambar di samping Waktu Proses Transfer : Untuk RTGS dana diterima nasabah maksimal 2 jam sejak perintah transfer dari nasabah pengirim di terima oleh bank sedangkan SKNBI untuk Bank pengirim, mengirim perintah transfer kepada bank penerima paling lama 2 jam sej...

Bedah Buku : 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif (The 7 Habbits of Highly Efective People)

Kali ini saya dengan segala keterbatasan, mencoba kembali mengupas buku karangan Dr. Sthephen R. Covey yang berjududul The 7 Habbits of Highly Efective People . Buku ini mengupas tentang bagaimana tujuh kebiasaan efektif manusia ini bukanlah reformasi total sikap tetapi lebih merupakan step by step yang harus kita lakukan, pelajari dan aktualisasikan untuk menyesuaikan setiap perubahan dalam kehidupan di berbagai bidang. Untuk lebih jelasnya mari kita coba fahami apa yang di sampaikan Dr. Sthepen R. Covey bab per bab. Paradigma dan Prinsip Dari Dalam ke Luar Pada sub bab ini, menjelaskan seberapa besar pun usaha yang kita lakukan untuk merubah situasi, Jika persepsi kita atas situasi tersebut tidak selaras dengan apa yang kita bayangkan dan kita harapkan, maka situasi tersebut tidak akan pernah berubah. Artinya saat akan melakukan perubahan, hal pertama yang dilakukan orang-orang efektif adalah persepsi kita akan masalah/situasi tersebut harus selaras. Untuk lebih jelas, Dr ...